Jumat, 14 Juli 2023

Mind Bonding

Selayaknya kisah dongeng dengan lompatan-lompatan angan yang berkecamuk dalam pikiran itu membentuk sebuah kehidupan dan phrase dengan bahasanya sendiri. Memiliki kisah dan alurnya sendiri sebatas angan dan semaksimal keinginan hati yang dihidupkan dalam cerita semu tersendiri. Alur cerita serta kisah bermain layaknya anak kecil yang memiliki dan mengontrol dunianya. Terpisah dengan dunia nyata yang dihadapi, terpisah dengan sebuah ketetapan hakiki. Bersenang-senang dan nyaman dalam dunia permainan pikiran tanpa beban, berlari-lari dalam dunia impian tanpa sebuah beban dan aturan. Kebahagiaan? apakah sesemu itu kebahagiaan?  lenyap dan muncul dalam sekejap. Semudah switch yang berpindah antara on dan off. Tanpa rasa hanya ilusi, demikian yang diharapkan. Bisakah?

Meski skenario indah dalam pikiran yang hanya diijinkan sekedar dalam pikiran, dan nyata ini berbeda dengan semu itu, namun seuntai membran sel tetap mengirimkan lintas nyata dan semu. Terselip harap dan ingin yang seharusnya dalam dimensi mimpi. Raga tetaplah raga nyata. Seolah mengulangi diskripsi yang berusaha disimpan untuk tetap terpendam. Hanyakah dongeng satu yang bertemu dongeng yang lain dam membentuk alur bersamaan. Yang indah dibaca dan dipertontonkan dalam dongeng. Akankah menjadi janggal dan asing dalam nyata?

Sekedar dongeng dengan hati terpeluk tenang, merasakan satu dua peristiwa seolah kebetulan dan angan namun nyata. sekedar raga haus yang terbuai nyaman, tiada alasan dan tiada sebab.. hanya tenang dan nyaman sesaat. benarkah sesaat? Dongeng yang tak harus didiskripsikan dalam untaian syair, namun mengalir bersama deru darah dan hela nafas. Hanya diriku sajakah?

Kupertanyakan cerita dongeng-dongeng ini dalam benak yang berkecambuk. Kisah-kisah nyata yang membatasi dunia dengan cerita pada hati nyata penuh luka. Sekelibat cerita dongeng yang mampu membantu menyembuhkan irisan luka, ya seperti itu harapnya. entah suatu saat akan menjadi pedang tajam yang memperparah menghujam ataukah selamanya menjadi kasa lembut pembalut luka..

Dengan mata dan hati teduh  menikmati dongeng dalam pikiran, setidaknya saat ini luka berangsur sembuh dengan dongeng itu, membelai dan merengkuh penuh kasih. meski hanya sekedar cerita meski hanya sekedar ilusi. namun diri berkata bahwa hati tak hanya menganggap ini ilusi. ini nyata namun tak dapat berbuat apa, ini bisa menjadi kisah pilu perih, atau bisa menjadi kisah membersamai perjalanan saling menguatkan... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar