Minggu, 28 Juni 2015

Sebait Syair Hati

Kepada hati yang sedang merasakan gelisah dan ketidakpuasan hati, sedih dan ketidakberdayaan teramat dalam, nafas yang mengalun membawa jeritan ketersiksaan sesaat. ebarkan senyum walau  terasa meronta dengan ketidak sesuaian yang ada. karena ini tidak akan bertahan lama, secercah cahaya akan tetap muncul dibalik mendung yang menggantung.

Kepada hati yang menahan amarah serta luka, rekatkan sendiri puing serpih keping yang terbelah dengan sisa asa yang ada selama mentari masih membelai dengan cahaya hangatnya. Jangan kau tolak rasa perih itu karena akan membuatnya semakin tajam menghujam. biarkan semua mengalun dengan sayatan hingga berdarah-darah. ngilu yang terasa dari kulit ari hingga denyut nadi, resapi... itu salah satu anugerah illahi... biarkan segala perih membungkus setiap sudut hati, terima saja. ikhlaskan saja, biar erat mendekap erat sembilu itu, biarkan mengalir darah luka yang ada...

Kepada hati yang berdarah-darah menahan luka... jangan kau tahan, teriaklah sampai kau puas, menangislah sampai habis air mata itu, tuliskan kesakitanmu pada pasir pantai, tuliskan semaumu, tumpahkan seberapa banyak yang kau ingin, menangislah hingga terasa semakin perih...setelah itu.. biarkan angin membawa teriakanmu hilang, biarkan ombak menyapu tulisan kesakitanmu, dan waktu yang menghentikan seluruh darah perihmu...

Kepada hati yang masih terluka, waktu tidak dapat mengobatimu secepat kilat, sayatan itu akan tetap memelukmu dan membuatmu berdarah sampai kapanpun..hingga kau benar-benar terbiasa dan menerimanya sebagai bagian dari hembusan nafasmu, maka perih itu tiada terasa kembali. bukan berarti sayatan yang tak memeluk lagi, tetapi kerelaanmu yang membuatnya memberikan penawar untuk hati yang tak berbentuk lagi.

Kepada hati yang tetap terluka, sadarilah engkau pernah merasa sangat bahagia sehingga mampu terluka... bukan tanpa sebab, inginmu yang hanya sebatas angan, citamu yang hanya sebatas hasrat, dan harapmu yang hanya sebatas pengap...ketika engkau merasa sangat bahagia dan nyaman persiapkan pula sembilu akan menerkam... dan itu yang tidak kau persiapkan, terlalu bahagia, terlalu ingin, terlalu bercita dan terlalu berharap..

Kepada hati yang berubah menjadi beku, engkau yang lelah berdarah, engkau yang lelah sakit, engkau yang lelah memahami dan engkau yang lelah memulai kembali, semua terasa begitu dingin dan tak berarti... engkau membeku karena engkau pernah merasakan hangatnya kasih, hangat dan renyahnya tawa bersama, setiap sisinya tidak ada yang gelap, semua terang dan penuh kehidupan, warna baru dan harapan baru...semua yang pernah kau impikan tetapi hanya hidup dalam mimpi, sehingga kau menjadi beku berpeluk dengan sembilu...

Kepada hati yang pernah riang tertawa, sisi hatimu yang dulu selalu bahagia, hal sekecil apapun membuatmu tetap bersinar dan berbunga, lupa dengan rasa mendung, dan hujanpun tetap menjadi bait terindah masa itu. segala benteng permasalahan dapat tertembus dengan tetap riang, tanpa khawatir dan mampu melaluinya... semua yang pernah terlewati sudah tiada lagi, mungkin itu yang membuatmu enggan seperti dulu.. karena antara riang dan tertawa terdapat melodi yang mengalun dan kini entah ada dimana...

Kepada hati yang menangis, tumpahkan rasa yang telah berulang kau ucapkan, tiada alasan untuk mengatakan bahwa yang kau tangisi tidak masuk akal, setiap buliran tangismu mengartikan betapa berartinya yang telah hilang dari asa mu.. setiap isakmu mengartikan betapa kehilangannya sebait cita yang belum terjawab penuh. dan setiap ratapanmu mengartikan betapa inginnya semua seperti permintaanmu....

Kepada hati yang berusaha tegar, engkau berucap manis dan menebar senyum diantara sendi luka perih itu, engkau yang masih terselip doa dan keinginan namun tak dapat berbuat apa-apa, engkau yang menunggu tangan Tuhan yang menggerakkan segala kehidupan dan keputusan, engkau yang menunggu tangan Tuhan membelai dan memeluk sisa-sisa ketegaran itu...

Kepada hati yang kadang menerima dan kadang memberontak, inilah sebuah proses alamiah, rangkailah bait-bait permintaan kepada Tuhan, untaikan sepanjang mungkin dalam setiap doamu... hanya itu penawar dari segala rasa dahaga penerimaan dan pemberontakan jiwa. Engkau yang sedang menunggu jawaban dari Tuhan, basuh hati dengan kesabaran dan kesadaran...

Kepada hati yang berusaha untuk sabar dan sadar, ilmu yang cukup tinggi untuk belajar ini, kontrol yang tidak mudah melebihi rumitnya penelitian apapun.. karena engkau yang selalu diuji oleh berbagai kondisi  yang tidak mudah untuk tetap sabar dan sadar, akan tetapi penyesalan akan hadir pada baris terbelakang apabila engkau sedikit lengah...

Kepada hati yang sedang menyesal... engkau menyesal dengan keadaan ini, menyesal pernah bahagia? menyesal pernah tertawa? bukan...hati yang menyesal dengan luapan kotornya, menyesal telah menyakiti, menyesal telah membawa luka....hati yang menyesal tak dapat membuat bahagia lebih lama, tak dapat merangkai tawa dan riang bersama, dan tak dapat mengalunkan melodi kembali...

Kepada hati yang sedang terdiam, engkau yang tidak tahu apa rencana Tuhan, engkau yang masih penasaran dengan sebuah kejadian, engkau yang masih bertanya dan belum mendapatkan jawabnya, engkau yang masih memiliki secercah harapan pada Tuhan, engkau yang menunggu Tuhan memberikan lembar-lembar kehidupan, engkau yang menanti Tuhan membelai dan mengembalikan harapan, asa, cita dan inginmu....

Rabu, 24 Juni 2015

Terimakasih Tuhan

Tuhan, didunia ini aku yakin hanya Engkau dan Ibuku yang memberikan cinta dan kasih tulus kepadaku. Ijinkan aku untuk mengucapkan rasa yang sebenarnya tidak perlu aku tulis. Tuhan terimakasih telah menghadirkan aku ke dunia ini dari rahim seorang ibu  yang luar biasa. Terimakasih atas kasih sayangMu aku tumbuh dan terbentuk dalam keluarga itu, terimakasih Engkau telah memberikan warna yang indah dalam setiap hembusan nafasku, melewati masa kanak-kanak yang telah dapat kupetik rasa sayangMu hingga kini...

Tuhan, terimakasih telah membiarkan aku bermain hingga lelah dan terlelap dalam pangkuan Ibuku yang luar biasa itu, terimakasih telah memberikan kecerdasan serta berbagai kelebihan padaku, terimakasih engkau membantuku membuat Ibuku bahagia dan sedikit bangga, dengan keadaan yang aku yakin memang sengaja dibentuk untuk menjadikanku lebih tangguh di masa depan Engkau telah mengizinkan ku menapaki masa remaja dengan bahagia dan penuh perjuangan, tidak mengapa asal aku masih bersama ibuku yang luar biasa, semua terasa mudah bersamanya, kami merasa engkau peluk dengan kasih sayangmu...

Tuhan terimakasih engkau telah mengabulkan cita-citaku sedikit demi sedikit sedari aku masih kecil.. dimulai dari mendapatkan sekolahan-sekolahan yang ku inginkan, perguruan tinggi yang aku inginkan, serta pekerjaan part time yang juga aku impikan, terimakasih engkau telah memberikan masa remaja bagiku yang indah dengan curahan kasih sayangmu, Tuhan terimakasih telah memberikan aku kesempatan menikmati dunia ini meski aku sering kali salah mengartikan apa yang ada disini..

Tuhan, semakin aku tumbuh terkadang aku lalai kepadaMu, namun Engkau tetap memberikan kasih sayang kepadaku. Disaat aku mulai tumbuh dan dewasa, tidak semua bisa kuungkap dan menangis di pangkuan ibuku yang luarbiasa, Engkau selalu ada untukku sebagai tempat mengadu dan bersandar, tiada beban yang berarti bagiMu, semua akan serba mungkin dan bisa terjadi atas kehendakMu,,,

Tuhan terimakasih telah mengabulkan salah satu cita-cita proyek terbesar dalam hidupku, terimakasih telah mempercayakan semua ini kepadaku, terimakasih atas terkabulnya permohonanku, dan sekali lagi Engkau membuat Ibuku yang luar biasa bangga, hanya Engkau yang dapat membuat ibuku selalu merasa bangga, aku hanya berusaha untuk tidak menjadi anak yang sia-sia saja yang hanya bisa menambah bebannya... aku ingin membuatnya selalu bahagia...

Tuhan terimakasih atas kesempatan nafas ini telah engkau berikan kepadaku untuk waktu yang lebih lama, terimakasih atas apa yang membuatku menangis karena itu adalah sebuah alasan kenapa aku harus tetap bernafas didunia ini, terimakasih atas ujian yang engkau berikan untuk kenaikan tingkatku menjadi yang lebih baik lagi, Terimakasih atas kasih sayangmu yang selalu ada untukku..

Tuhan,,, Engkau mengetahui segala yang akan dan sedang terjadi dihidupku, aku meyakini semua yang telah berlaku ini memang telah engkau gariskan sebagaimana mestinya, hanya aku yang terkadang salam memilih jalan... Tuhan, dengan kasih sayangmu aku mencoba kembali pada tempat yang telah engkau takdirkan, Terimakasih Tuhan atas ketetapan yang aku yakin tidak akan salah... Terimakasih Tuhan atas petunjuk yang telah dihadirkan, tetapi ijinkanlah aku menangisi kebodohan yang pernah kulakukan, kebodohan yang membuahkan luka..

Tuhan terimakasih telah menguatkan hatiku, memantapkan pijakanku dan melapangkan hatiku, selalu curahkan kasihMu padaku Tuhan...dan tuntun aku untuk melanjutkan hidup yang penuh ranjau ini...ranjau-ranjau yang terlihat menarik dan sedap di mata dan berbuah dusta... Tuhan .. aku percaya dan sangat yakin, bahwa ini yang terbaik untukku, terbaik untuk hidupku di dunia ini maupun di alam kekal..

Tuhan terimakasih telah menjaga dan memberikan kesehatan untuk Ibuku yang luarbiasa itu, semoga Engkau memberikan umur panjang dan rejeki yang cukup bagi kami. Tuhan terimakasih engkau telah mengajariku untuk hidup dengan dewasa, hidup yang penuh tanggung jawab, terimakasih atas kesempatan bernafas engkau hadirkan padaku, terimakasih dengan hari-hari ini, Tuhan saat ini aku masih merasakan kepedihan tetapi, aku yakin Engkau sendiri yang akan mengusap dan mengeringkan air mata dan kepedihanku........