Terkadang hidup itu tidak seindah syair yang dilantukankan, atau sesendu bait puisi yang diuntai. hidup itu penuh berbagai ragam warna, ragam rasa dan penuh kejutan disetiap detiknya :-) sebagai manusia pada umumnya akan berharap liku setiap perjalanannya menjadi mulus dan lurus. Tanpa mereka sadari, jalanan perbukitan dan pegunungan yang berkelok itu lebih indah dan mengagumkan. Rasa penasaran, rasa lelah, rasa jengah pasti datang tatkala melalui jalanan tersebut dan disisi lain adalah rasa takjub dan kagum karena telah diberi sebuah momen untuk menikmati pemandangan yang indah jika mau memperhatikan sekelilingnya serta tidak hanya terfokus pada kelokan jalanan saja. Lalu mari kita lihat dan bandingkan ketika memalui jalan tol. Lurus, bebas hambatan, beberapa kilo meter kedepan masih merasa tanpa masalah ya, namun bayangkan jika akan melalui jalanan tersebut selama hidupmu, betapa membosankannya, betapa monoton pemandangan disekitarnya, datar dan seperti tak bermakna. dan akhirnya jenuh, lelah yang paling dominan disini, tanpa ada kepuasan dan mendapatkan makna apa-apa. sekedar berjalan dan sampai pada tujuan. Kombinasi yang paling selaras adalah ketika berjalan pada kelokan perbukitan, menuruni lembah kemudian bertemu dengan jalanan yang bebas hambatan. that's perfect journey.. :)
Sekarang cobalah bertanya pada diri sendiri, what is the destination of your journey? don't answer your destination is happiness. karena kebahagiaan adalah bukan suatu alasan pada untuk tetap tinggal di dunia ini. Lalu apa tujuan perjalanan ini, menurut pendapat pribadai tujuan sebuah perjalanan ini adalah menghadapi rintangan menghadapi tantangan. tidak semua tantangan berupa kesusahan dan ketidaknyamanan, bisa saja sebuah tantangan itu adalah kenyamanan semu yang didapat dan menerlenakan insan didalamnya. Perjalanan ini akan terhenti jika hati dan alam bawah sadar serta takdir telah sampai dimasa waktu untuk beristirahat. dan disanalah adalah waktu yang dapat memutar semua rekaman perjalanan yang telah dilalui. mungkin ada perasaan sesal, mungkin juga ada perasaan puas. Tetapi sebaik-baiknya rasa menurut pendapat secara pribadi adalah penyesalan. Penyesalan pada waktu dalam masa menempuh perjalanan, bukan masa yang telah beristirahat. mengapa? penyesalan dalam masa perjalanan dapat diperbaiki dengan memutar arah misalnya, membunyikan klakson maupun memberikan rem agar berhenti. dan hal tersebut dapat mengubah rute yang kurang tepat. :) This life is yours, find the best way as you wish...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar